Ilmu kimia (chemistry) adalah ilmu
yang menyelidiki sifat dan struktur zat, interaksi antara materi-materi
penyusun zat, serta energi yang menyertai interaksi tersebut.
Teknik kimia (chemical engineering)
adalah ilmu yang mempelajari rekayasa untuk menghasilkan sesuatu
(produk) yang bisa digunakan untuk keperluan manusia, berlandaskan
pengetahuan ilmu kimia.
Berdasarkan definisi di atas, setidaknya kita bisa melihat tiga perbedaan.
-
Sifat: Eksplorasi vs. Aplikasi
Salah satu kegiatan
dalam ilmu kimia adalah mencari zat baru, memahami struktur dan
sifatnya, kemudian mencari cara atau reaksi untuk mensintesis zat baru.
Sementara itu, teknik kimia tidak berupaya mengembangkan zat, struktur,
atau reaksi baru, tetapi ia mengaplikasikan dan mengembangkan yang
sudah ada. Perlu dicatat bahwa teknik kimia tidak mencari sesuatu yang
baru dari sisi kimia tetapi ia mencari sesuatu yang baru dari sisi teknik produksi.
-
Orientasi: Ilmu Pengetahuan vs. Industri
Misalkan ada sebuah reaksi yang ditemukan sebagai berikut.
A + B –> C + D
Hasil reaksi terbentuk dengan perbandingan C sebanyak 70% dan D 30%. Dari hasil reaksi ini, produk yang berguna adalah D.
Terhadap reaksi
ini, bidang ilmu kimia dan teknik kimia akan bersikap berbeda. Ilmuwan
kimia akan berupaya merekayasa reaksi A + B tersebut agar menghasilkan
D dengan persentase yang lebih besar lagi. Upaya tersebut dilakukan
dengan berusaha mengetahui lebih detail tentang apa yang mempengaruhi
reaksi A + B, sampai ke tingkat molekuler bahkan sampai ke tingkat
atom. Orang teknik kimia akan mencari cara untuk mengoptimalkan proses
reaksi tersebut agar dihasilkan produk D yang ekonomis, yaitu yang
biaya produksinya paling murah. Mereka akan mempelajari proses mana
yang harus dipilih; alat untuk mengatur suhu dan tekanan reaksi; alat
untuk mempersiapkan bahan bakunya; alat untuk memurnikan produk; dan
lain-lain.
-
Target Skala: Kecil vs. Raksasa
Ilmu kimia
mempelajari reaksi dengan melakukannya pada skala kecil di lingkungan
laboratorium, misalnya dalam hitungan gram saja. Sementara teknik kimia
mempelajari reaksi untuk dilakukan pada skala besar, misalnya dalam
hitungan ton. Ini karena hasil penelitian teknik kimia akan diterapkan
pada bidang industri.
Hal lain yang sering membuat bimbang
seorang siswa untuk memilih jurusan adalah lapangan pekerjaan setelah
tamat kuliah. Seorang lulusan ilmu kimia dapat bekerja sebagai
peneliti, dosen, guru, atau di bagian Kendali Mutu (Quality Control)
di pabrik. Lulusan teknik kimia biasa bekerja di pabrik yang memproses
barang-barang melalui proses kimia, seperti pabrik pupuk, semen, kilang
minyak, dan lain-lain. Nah, jelas kan sekarang bedanya?
0 komentar:
Posting Komentar