Sabtu, 31 Agustus 2013

Bahaya Rokok Bagi Pria







Bagi Anda para pria yang memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya Anda berhenti sekarang juga, sebab penelitian terbaru membuktikan bahwa pria yang aktif merokok ternyata mengalami penurunan kognitif atau kapasitas kecerdasan otak. Selama ini perokok memang dikenal sebagai penyebab meningkatnya jumlah penderita demensia (penurunan fungsional akibat kelainan pada otak), namun ternyata merokok juga mempengaruhi kecerdasan mereka.
Penelitian yang telah dilaporkan ke dalam jurnal Archives of General Psychiatry ini melibatkan 5.099 pria dan 2.137 wanita dengan usia rata-rata 56 tahun dan membandingkan hasil tes kognitif yang mereka jalani selama aktif merokok.
Hasil dari penelitian ini pun menunjukkan bahwa pria mengalami penurunan kecerdasan, begitu juga mantan perokok yang baru saja menghentikan kebiasaannya menghisap tembakau. Selain itu, mantan perokok yang telah berhenti merokok beberapa tahun yang lalu juga sempat mengalami penurunan kapasitas kecerdasan, namun penurunan tersebut tidak terlalu drastis jika dibandingkan dengan para perokok aktif.
"Akhirnya penelitian kami menunjukkan bahwa kebiasaan merokok dan tingkat kecerdasan saling berhubungan, terutama perokok berusia lanjut, yang selama ini selalu dianggap tidak penting dibandingkan dengan risiko meninggal dan yang lainnya," tutur salah seorang peneliti Severine Sabia, Ph.D., dari University College London, seperti yang dikutip dari India Times (29/03).
Uniknya, para wanita tidak mengalami penurunan kapasitas kecerdasan seperti pria meskipun mereka juga sedang dan pernah aktif merokok. Para ahli menduga hal ini mungkin disebabkan karena kadar tembakau yang dihisap pria jauh lebih banyak daripada wanita.

Kamis, 08 Agustus 2013

Selasa, 06 Agustus 2013

Zat Kimia Paling Unik di Dunia

Zat Kimia yang paling mudah terbakar
                      Zat apa yang mudah terbakar? Mungkin styrofoam, napalm, marshmallow … Tetapi, ketiganya belum seberapa jika dibandingkan dengan Triflouride Klorin. Bahkan, Nazi pun ketakutan untuk menggunakannya. Dalam sebuah peristiwa, satu ton Triflouride Klorin tumpah dan terbakar. Membakar beton setebal 12 inci serta pasir dan kerikil sepanjang beberapa meter. 
 
ZAT KIMIA YANG PALING ASAM

Umpama Aliens diisi dengan asam fluoroantimonic, mereka tidak hanya akan jatuh ke lantai. Tetapi, uap yang dilepaskan oleh mayat mereka akan membunuh semua orang di sekitar mereka. Asam fluoroantimonic 2 pangkat 1019 kali lebih kuat daripada asam sulfat! Dan… meledak bila terkena air. Ketika itu bereaksi, asap beracun dapat membunuh semua orang dalam ruangan.


ZAT KIMIA PALING BERACUN

                    Pernah mendengar tentang Botox? Tidak diragukan lagi, botox adalah “racun paling mematikan.” Botox menggunakan toksin botulinum yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum, dan sangat mematikan. Dengan jumlah yang sama dengan sebutir garam cukup untuk membunuh manusia seberat 200 lb. Pada kenyataannya, mereka bahkan menyatakan bahwa hanya memerlukan 4kg Botox, untuk membunuh setiap orang terakhir di bumi.


Apa Sih Perbedaan antara MIPA KIMIA dengan TEKNIK KIMIA ?

Ilmu kimia (chemistry) adalah ilmu yang menyelidiki sifat dan struktur zat, interaksi antara materi-materi penyusun zat, serta energi yang menyertai interaksi tersebut.
Teknik kimia (chemical engineering) adalah ilmu yang mempelajari rekayasa untuk menghasilkan sesuatu (produk) yang bisa digunakan untuk keperluan manusia, berlandaskan pengetahuan ilmu kimia.
Berdasarkan definisi di atas, setidaknya kita bisa melihat tiga perbedaan.
  1. Sifat: Eksplorasi vs. Aplikasi
Salah satu kegiatan dalam ilmu kimia adalah mencari zat baru, memahami struktur dan sifatnya, kemudian mencari cara atau reaksi untuk mensintesis zat baru. Sementara itu, teknik kimia tidak berupaya mengembangkan zat, struktur, atau reaksi baru, tetapi ia mengaplikasikan dan mengembangkan yang sudah ada. Perlu dicatat bahwa teknik kimia tidak mencari sesuatu yang baru dari sisi kimia tetapi ia mencari sesuatu yang baru dari sisi teknik produksi.
  1. Orientasi: Ilmu Pengetahuan vs. Industri
Misalkan ada sebuah reaksi yang ditemukan sebagai berikut.
A + B –> C + D
Hasil reaksi terbentuk dengan perbandingan C sebanyak 70% dan D 30%. Dari hasil reaksi ini, produk yang berguna adalah D.
Terhadap reaksi ini, bidang ilmu kimia dan teknik kimia akan bersikap berbeda. Ilmuwan kimia akan berupaya merekayasa reaksi A + B tersebut agar menghasilkan D dengan persentase yang lebih besar lagi. Upaya tersebut dilakukan dengan berusaha mengetahui lebih detail tentang apa yang mempengaruhi reaksi A + B, sampai ke tingkat molekuler bahkan sampai ke tingkat atom. Orang teknik kimia akan mencari cara untuk mengoptimalkan proses reaksi tersebut agar dihasilkan produk D yang ekonomis, yaitu yang biaya produksinya paling murah. Mereka akan mempelajari proses mana yang harus dipilih; alat untuk mengatur suhu dan tekanan reaksi; alat untuk mempersiapkan bahan bakunya; alat untuk memurnikan produk; dan lain-lain.

  1. Target Skala: Kecil vs. Raksasa
Ilmu kimia mempelajari reaksi dengan melakukannya pada skala kecil di lingkungan laboratorium, misalnya dalam hitungan gram saja. Sementara teknik kimia mempelajari reaksi untuk dilakukan pada skala besar, misalnya dalam hitungan ton. Ini karena hasil penelitian teknik kimia akan diterapkan pada bidang industri.
Hal lain yang sering membuat bimbang seorang siswa untuk memilih jurusan adalah lapangan pekerjaan setelah tamat kuliah. Seorang lulusan ilmu kimia dapat bekerja sebagai peneliti, dosen, guru, atau di bagian Kendali Mutu (Quality Control) di pabrik. Lulusan teknik kimia biasa bekerja di pabrik yang memproses barang-barang melalui proses kimia, seperti pabrik pupuk, semen, kilang minyak, dan lain-lain. Nah, jelas kan sekarang bedanya?